You are here
Poktan Desa Janting Terima Bantuan Bibit Karet
Kelompok Tani Desa Janting, Kecamatan Badau menerima bantuan bibit karet dari Forum Peduli Ibu Pertiwi (FPIP) Kalbar. Perwakilan FPIP, T. Timotius langsung menyerahkan bantuan kurang lebih 1.000 bibit karet kepada Hilda Tofani, petugas penyuluh pertanian, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Peternakan, Kapuas Hulu, Selasa (11/10) di Desa Janting, Kecamatan Badau.
Jenis bibit karet yang akan dikembangkan oleh Poktan Desa Janting adalah jenis bibit karet Omat. Pemilihan jenis bibit karet tersebut, dinilai Timotius lebih ringkas pengelolaannya dibandingkan jenis bibit karet lainnya yaitu Ovas.
“Omat tidak perlu dipolibek lagi. Karena setelah disemai kemudian tumbuh daun bisa ditanam bibitnya. Kalau Ovas perlu 3 bulan, baru bisa ditanam dengan seukuran jempol dewasa,” kata Timotius, Kamis (13/10). Jenis bibit Omat ini, Timotius katakan lebih lanjut, lebih cepat disemai dan ditanam lebih baik.
Selaku penerima bantuan bibit karet, Hilda akan mensosialisasikan kepada masyarakat terutama Poktan Desa Janting, dari mulai cara semai hingga panen supaya tanaman karet tersebut berhasil ke depannya.
“Selaku tenaga penyuluh menghindari hal yang tidak diinginkan atau agar bantuan dari FPIP tersebut tepat sasaran, kita sosialisasikan sebaik mungkin agar diterima oleh masyarakat,” ujarnya.
Bahkan nilai jual karet terbilang stabil dan ramah lingkungan. Paling penting Hilda sampaikan, pemberian bantuan bibit karet ini merupakan upaya Dinas Pertanian untuk memasyarakatkan kembali tanaman karet di masyarakat perbatasan.
“Peduli terhadap tanaman karet bukan hanya diserahkan tanggung jawab dari pemerintah saja, tapi pihak swasta pun kalau bisa turut berpartisipasi melakukan motivasi masyarakat meningkatkan perekonomian melalui pertanian karet,” harap Hilda.
Sementara T.Timotius menyebutkan bantuan karet ini digunakan semaksimal mungkin sehingga bermanfaat bagi masyarakat atau Poktan Desa Janting. Ia tambahkan, gerakan FPIP ini menjadi inspirasi bagi siapapun memberikan bantuan bibit karet bagi poktan lainnya.
Jenis bibit karet yang akan dikembangkan oleh Poktan Desa Janting adalah jenis bibit karet Omat. Pemilihan jenis bibit karet tersebut, dinilai Timotius lebih ringkas pengelolaannya dibandingkan jenis bibit karet lainnya yaitu Ovas.
“Omat tidak perlu dipolibek lagi. Karena setelah disemai kemudian tumbuh daun bisa ditanam bibitnya. Kalau Ovas perlu 3 bulan, baru bisa ditanam dengan seukuran jempol dewasa,” kata Timotius, Kamis (13/10). Jenis bibit Omat ini, Timotius katakan lebih lanjut, lebih cepat disemai dan ditanam lebih baik.
Selaku penerima bantuan bibit karet, Hilda akan mensosialisasikan kepada masyarakat terutama Poktan Desa Janting, dari mulai cara semai hingga panen supaya tanaman karet tersebut berhasil ke depannya.
“Selaku tenaga penyuluh menghindari hal yang tidak diinginkan atau agar bantuan dari FPIP tersebut tepat sasaran, kita sosialisasikan sebaik mungkin agar diterima oleh masyarakat,” ujarnya.
Bahkan nilai jual karet terbilang stabil dan ramah lingkungan. Paling penting Hilda sampaikan, pemberian bantuan bibit karet ini merupakan upaya Dinas Pertanian untuk memasyarakatkan kembali tanaman karet di masyarakat perbatasan.
“Peduli terhadap tanaman karet bukan hanya diserahkan tanggung jawab dari pemerintah saja, tapi pihak swasta pun kalau bisa turut berpartisipasi melakukan motivasi masyarakat meningkatkan perekonomian melalui pertanian karet,” harap Hilda.
Sementara T.Timotius menyebutkan bantuan karet ini digunakan semaksimal mungkin sehingga bermanfaat bagi masyarakat atau Poktan Desa Janting. Ia tambahkan, gerakan FPIP ini menjadi inspirasi bagi siapapun memberikan bantuan bibit karet bagi poktan lainnya.
| < Sebelumnya | Berikutnya > |
|---|
Print this post
0 komentar:
Posting Komentar