cara membuat posting di blog UMY

Rabu, 14 Desember 2011
http://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.htmlhttp://www.informasiterbaru.co.cc/2011/06/cara-membuat-replay-di-komentar.html
Read Full 0 komentar

Cara Membuat Replay di Komentar Blogspot

 Cara Membuat Replay di Komentar Blogspot - Terkadang, banyak sekali komentar yang butuh untuk dijawab, apalagi jika komentarnya buanyak sekali. sebagai seorang admin yang super sibuk.. (sombong dikit) kita terkadang sulit sekali untuk mnjawab komen satu persatu. oleh karena alasan praktis, disini saya akan coba share cara membuat tombol replay. dengan tombol ini seorang admin / pemilik blog akan lebih mudah memberikan komentar balasan pada blognya, tanpa harus menulis ulang si-penanya.  

langkah pembuatannya mudah, ikuti saja ini :
  • masuk ke blog anda
  • masuk ke 'rancangan/layout', pilih edit 'HTML', tandai  'expand widgets tempale', 
  • cari kode ini <data:commentPostedByMsg/>
  • tambahkan scrib ini dibawahnya :
<span><a expr:href='&quot;https://www.blogger.com/comment.g?blogID=ID blog anda&amp;postID=&quot; + data:post.id + &quot;&amp;isPopup=true&amp;postBody=%40%3C%61%20%68%72%65%66%3D%22%23&quot; + data:comment.anchorName + &quot;%22%3E&quot; + data:comment.author + &quot;%3C%2F%61%3E#form&quot;' onclick='javascript:window.open(this.href, &quot;bloggerPopup&quot;, &quot;toolbar=0,location=0,statusbar=1,menubar=0,scrollbars=yes,width=450,height=450&quot;); return false;'>(Reply)</a></span>
  • simpan, dan buktikan hasilnya.
catatan :
untuk mengetahui ID blog anda (tertulis warna merah), caranya adalah :

  • Masuk dashboard
  • Pilih 'entri new post' atau 'entri baru' atau 'posting baru'
  • Perhatikanlah pada edress bar, beberapa digit angka paling belakang adalah ID blog anda. (Lihat gambar)


  • anda bisa mengganti 'replay' dengan tulisan lain
  • pada saat anda mengklik reply, maka akan muncul scrib, anda tidak perlu khawatir. langsung saja tulis komentar anda dibawahnya.

tampilan kotak komentar setelah ditambah 'replay button' adalah seperti berikut :


sekian tutorialnya. semoga bermanfaat ^_^


Read Full 0 komentar

Cara Membuat SEO Yang Baik


Adalah sulit untuk membuat situs web kita mudah dikenali oleh search engine, tapi setidaknya beberapa hal di bawah ini bisa dipertimbangkan untuk mengoptimalkan halaman web, yaitu antara lain:
  1. Pilihlah keyword yang tepat. Langkah ini sangat penting dalam SEO. Temukan kata kunci yang populer dan kata-kata yang berhubungan dengan bisnis kita. Lalu cari tahu popularitas dan kompetisi dari setiap kata kunci tersebut. Kata kunci yang cukup popular dan sedikit kompetisi bisa dipilih sebagai kata kunci andalan. Ada beberapa alat SEO yang ada di Inter¬net untuk membantu kita, seperti Wordtracker dan Yahoo. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih keyword yang tepat.
  2. Mengoptimalkan taktor-faktor pendukung lainnya. Setelah selesai menganalisa dan memilih keyword yang paling tepat, selanjutnya mengoptimalkan faktor-faktor pendukung lain¬nya, seperti title tags, description tags, meta keyword tags, heading text, link URL, link text, image alt, comment dan halaman web text body (tidak disembunyikan dalam text HTML). Sebaiknya sesuaikan dengan aturan yang berlaku di masing-masing mesin pencari dalam menampilkan judul.
  3. Daftarkan kembali situs web ke semua mesin pencari. Kita bisa mendaftarkan kembali situs web ke semua search engine, seperti Google, Yahoo, MSN, dan lain sebagainya. Setiap kali search engine mendata keyword yang kita pilih, maka secara otomatis situs web kita pun ikut naik.
  4. Link Exchange. Program ini bertujuan untuk saling bertukar link dengan situs web lain yang berhubungan dengan bisnis kita. Perhatikan link yang tidak relevan, karena bisa mengganggu situs web kita dan beresiko ditolak oleh search engine.
  5. Pengawasan dan optimalisasi ulang. Sering-seringlah memeriksa posisi situs web di search engine de¬ngan menggunakan kata kunci pilihan.
  6. Perhatikan isi situs web. Usahakan menambahkan isi SEO secukupnya dan artikel yang sesuai dengan tema utama situs web.
Read Full 0 komentar

Cara Membuat Recent Post Berjalan


Mungkin kita sering melihat Recent Post disetiap blog bentuknya sama yaitu berbentuk vertikal nah bagaimana jika kita ingin membuat beda misal dengan efek Marquee.

Disini saya akan memberikan cara bagaimana membuat recent post berjalan atau yang kita kenal dengan Marquee seperti yang ada di blog saya ini.

  
Cara membuatnya sangatlah mudah untuk jelasnya ikuti langkah dibawah ini :


·         1. Login dulu ke Akun Blogspot anda

·         2. Lalu pada halaman Dasbord Pilih dan Klik Rancangan


·         3. Setelah terbuka Laman rancangan Klik Tambah Gadget

 
 ·         4. Lalu pilih Widget HTML/JavaScript


·         5. Copy script berikut :
 
  <script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
function RecentPostsScrollerv2(json)
{
var sHeadLines;
var sPostURL;
var objPost;
var sMoqueeHTMLStart;
var sMoqueeHTMLEnd;
var sPoweredBy;
var sHeadlineTerminator;
var sPostLinkLocation;
try
{
sMoqueeHTMLStart = "<MARQUEE onmouseover="this.stop();" onmouseout="this.start();" ";
if( nWidth)
{
sMoqueeHTMLStart = sMoqueeHTMLStart + " width = "" + nWidth + "%"";
}
else
{
sMoqueeHTMLStart = sMoqueeHTMLStart + " width = "100%"";
}

if( nScrollDelay)
{
sMoqueeHTMLStart = sMoqueeHTMLStart + " scrolldelay = "" + nScrollDelay + """;
}
if(sDirection)
{
sMoqueeHTMLStart = sMoqueeHTMLStart + " direction = "" + sDirection + """;
if(sDirection == "left" || sDirection =="right")
{
//For left and right directions seperate the headilnes by two spaces.
sHeadlineTerminator = "&nbsp;&nbsp;";
}
else
{
//For down and up directions seperate headlines by new line
sHeadlineTerminator = "<br/>";
}
}
if(sOpenLinkLocation =="N")
{
sPostLinkLocation = " target= "_blank" ";
}
else
{
sPostLinkLocation = " ";
}
sMoqueeHTMLEnd = "</MARQUEE>"
sHeadLines = "";
for(var nFeedCounter = 0; nFeedCounter < nMaxPosts; nFeedCounter++)
{
objPost = json.feed.entry[nFeedCounter];
for (var nCounter = 0; nCounter < objPost.link.length; nCounter++)
{
if (objPost.link[nCounter].rel == 'alternate')
{
sPostURL = objPost.link[nCounter].href;
break;
}
}

sHeadLines = sHeadLines + "<b>"+sBulletChar+"</b> <a " + sPostLinkLocation + " href="" + sPostURL + "">" + objPost.title.$t + "</a>" + sHeadlineTerminator;
}
document.write(sMoqueeHTMLStart + sHeadLines + sMoqueeHTMLEnd )
}
catch(exception)
{
alert(exception);
}
}
//]]>
</script>

<script style="text/javascript"> var nMaxPosts = 10; var sBgColor; var nWidth; var nScrollDelay = 180; var sDirection="left"; var sOpenLinkLocation="Y"; var sBulletChar="รข&#65533;¢"; </script> <script style="text/javascript" src="http://BLOGKAMU.com/feeds/posts/default?alt=json-in-script&callback=RecentPostsScrollerv2"></script>

·         6. Terakhir klik SAVE
Read Full 0 komentar

Cara Membuat Daftar Isi Blog

Oke, buat sobat yang ingin membuat daftar isi diblognya silahkan ikuti langkah2 berikut :
- Login Ke akun blogger
- Buat sebuah Posting baru atau halaman baru
- Kemudian isi dengan Script dibawah ini pada Tab EDIT HTML

<script src="http://hiermawanmahmud.googlecode.com/files/sitemapsiom.js">
</script>
<script src="http://si-om.com/feeds/posts/default?max-results=9999&amp;alt=json-in-script&amp;callback=loadtoc">
</script>
 * yang warna BIRU silahkan isi dengan ULR blog sobat

Read more: http://www.si-om.com/2011/09/cara-membuat-daftar-isi-blog.html#ixzz1ga1NLHE5
Under Creative Commons License: Attribution



sumber :http://www.si-om.com/2011/09/cara-membuat-daftar-isi-blog.html
Read Full 0 komentar

latar belakang industri karet

Filed under: industri karet | Tag:
Latar Belakang Industri Karet
Pada dasarnya karet bisa berasal dari alam yaitu dari getah pohon karet
(atau dikenal dengan istilah latex), maupun produksi manusia (sintetis). Saat pohon karet dilukai, maka getah yang dihasilkan akan jauh lebih banyak. Sumber utama getah karet adalah pohon karet Para Hevea Brasiliensis (Euphorbiaceae). Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. Awal mulanya karet hanya hidup di Amerika Selatan, namun sekarang sudah berhasil dikembangkan di Asia Tenggara. Kehadiran karet
di Asia Tenggara berkat jasa dari Henry Wickham. saat ini, negara-negara Asia menghasilkan 93% produksi karet alam, yang terbesar adalah Thailand, diikuti oleh Indonesia, dan Malaysia.
Karet telah digunakan sejak lama untuk berbagai macam keperluan antara lain bola karet, penghapus pensil, baju tahan air, dll.
Saat Christopher Columbus dan rombongannya menemukan benua Amerika pada tahun 1476,mereka terheran-heran melihat bola yang dimainkan orang-orang Indian yang dapat melantun bila dijatuhkan ke tanah. Di sinilah sejarah karet dimulai, tetapi baru pada tahun 1530 ada laporan tertulis mengenai gummi optimum, sebutan Pietro Martire d’Anghiera untuk karet. Pada tahn 1535, Ahli sejarah mengenai bangsa Indian, Captain Gonzale Fernandez de Oveida menulis bahwa dia melihat 2 tim orang Indian yang bermain bola. Bola itu terbuat dari campuran akar, kayu, dan rumput, yang dicampur dengan suatu bahan (latex) kemudian dipanaskan di atas unggun dan dibulatkan seperti bola. Bola oran Indian ini bisa melambung lebih tinggi daripada bola yang umum dibuat orang-orang Eropa waktu itu. Oviedo mengatakan bahwa bila bola buatan Indian itu dijatuhkan, bola itu bisa melambung lebih tinggi dan kemudian jatuh, lalu melambung lagi walaupun agak rendah daripada lambungan yang pertama, dst.
Pada tahun 1615 seorang penulis, F.J. Torquemada melaporkan bahwa orang Indian Mexico membuat sepatu tahan air dari bahan latex atau karet. Tentara Spanyol juga dilaporkan mengoleskan latex ke mantel mereka, saat hujan menjadi tahan air, tetapi di musim panas menjadi lengket.
Walaupun banyak cerita menarik tentang bahan tersebut, penyelidikan oleh para ilmuwan baru dimulai tahun 1731.  Saat itu French Academy mengirim C.M. de la Condamine ke Amerika Selatan. Fresnau seorang ahli Perancis melaporkan bahwa banyak tanaman yang dapat menghasilkan latex atau karet, di antaranya dari jenis Hevea brasiliensis yang tumbuh di hutan Amazon di Brazil yang sekarang menjadi tanaman penghasil karet utama dan sudah dibudidayakan di Asia Tenggara yang menjadi penghasil karet utama di dunia saat ini.
Pada tahun 1770, seorang ahli kimia bangsa Inggris, Joseph Priestly, melaporkan bahwa karet dapat menhapus tulisan pensil. Pada tahun 1775 karet mulai digunakan sebagai bahan penghapus tulisan pensil dan jadilah karet itu di Inggris disebut dengan nama rubber (dari to rub). Sebelum itu, remah roti biasa digunakan orang untuk menghapus tulisan pensil.
Barang-barang karet yang diproduksi waktu itu selalu menjadi kaku di musim dingin dan lengket di musim panas. Banyak percobaan yang telah dilakukan untuk mendapatkan sifat karet yang tidak terpengaruh oleh cuaca. Percobaan mula-mula dilakukan oleh E.C.F. Leuchs pada tahun 1831.
Setahun sesudah itu, N. Hayward mendapatkan bahwa jika belerang yang ditambahkan ke dalam larutan karet atau biji belerang dioleskan pada karet,akan menyebabkan karet lebih cepat menjadi kering.
Thomas Hancock menulis dalam bukunya yang terbit pada tahun 1985 bahwa pada tahun 1842, Brockedon memperlihatkan kepadanya sepotong contoh karet berasal dari Amerika yang tidak terpengaruh oleh cuaca ataupun oleh minyak. Thomas Hancock melihat bahwa potongan itu sedikit
kekuningan pada bagian dalamnya dan berbau belerang. Dalam percobaan selanjutnya, Hancock akhirnya berhasil menemukan bahwa bila karet dicampur dengan belerang dan dipanaskan maka akan berubah sifatnya menjadi elastis dan tidak terpengaruh lagi oleh perubahan cuaca.
Proses perubahan ini lalu dipatenkan pada tahun 1843 dan sesuai usul temannya, Mr. Brockedon, proses ini dinamai vulkanisasi, yang kemudian nama ini diterima di Inggris, Amerika, dan dunia pada umumnya sampai sekarang.
Sebelum itu pada tahun 1838, Charles Goodyear di Amerika sudah terlibat dalam penelitian kompon karet dengan menggunakan belerang dan panas untuk mendapatkan kompon karet yang tidak terpengaruh oleh cuaca,yang dibuktikan dengan surat-surat yang diterimanya dari beberapa orang yang melihat atau mendapat contoh karet hasil percobaannya pada tahun 1839. Baru pada tahun 1844 dia mendapatkan paten untuk penemuannya. Dari beberapa tulisan yang membahas penemuan vulkanisasi ini, dan berdasarkan tulisan Hancock sendiri yang menyatakan bahwa Brokedon meperlihatkan contoh karet yang berasal dari Amerika yang tidak terpengaruh oleh cuaca, maka kebanyakan penulis sepakat kalau penemu pertama proses vulkanisai hendaknya diberikan kepada Charles Goodyear. Penemuan besar proses vulkanisasi ini akhirnya dapat disebut sebagai awal dari perkembangan industri karet.
Pada waktu pendudukan Jepang di Asia Tenggara dalam perang dunia kedua, persediaan karet alam di negara sekutu menjadi kritis dan diperkirakan akan habis dalam beberapa bulan. Pemerintah
Amerika mendorong penelitian dan produksi untuk menghasilkan karet sintetik untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Usaha besar ini membuahkan hasil dalam waktu singkat dan terus berkembang
sesudah berakhirnya perang dunia kedua, 1/3 karet yang dikonsumsi dunia adalah karet sintetik.
Karet sintetik cukup mendominasi industri karet, tetapi pemakaian karet alam pun masih sangat penting saat ini antara lain industri militer dan otomotif.
Pada tahun 1983, hampir 4 juta ton karet alam dikonsumsi oleh dunia, tetapi karet sintetik yang di
Read Full 0 komentar

permen karet sejarah dan perkembangan nya

Perkembangan Ekspor karet Indonesia dalam permintaan Pasar Internasional


Untuk nilai ekspor karet alam pada 2010 mencapai US$7.32 miliar. Asia Pasifik merupakan konsumen karet terkemuka, 56 persen dari kebutuhan karet dunia pada tahun 2008. Selain itu, daerah akan posting pertumbuhan terkuat permintaan karet sampai 2013, meskipun fakta bahwa pasar karet penting Jepang diharapkan dapat melihat penurunan karena penurunan tingkat produksi kendaraan bermotor di negara ini setelah kinerja cukup kuat di tahun 2008. Amerika Utara dan Eropa Barat akan terus melihat bawah standar keuntungan relatif terhadap rata-rata global, meskipun kedua daerah akan melihat peningkatan dari penurunan dari periode tahun 2003 sampai 2008. Non-ban permintaan karet akan melebihi permintaan ban karet sampai 2013. Permintaan produk karet non-ban akan mendapatkan keuntungan dari naiknya tingkat industrialisasi di negara-negara berkembang.
Adapun, kebutuhan karet domestik hanya 460.000 ton, naik 4.78% dibandingkan de-ngan kebutuhan karet lokal pada tahun lalu 439.000 ton. Total produksi karet dunia pada tahun ini diperkirakan mencapai 10,97 juta ton naik dibandingkan dengan tahun lalu 10,22 juta ton. Thailand menjadi negara produsen karet terbesar diperkirakan mencapai 3,47 juta ton pada tahun ini disusul Indonesia. Sedangkan Malaysia menempati posisi ketiga sebanyak 1,10 juta ton, India 893.000 ton, Vietnam 780.000 ton dan China 679.000 ton.
Dengan kondisi cuaca yang anomali menjadi pengaruh yang besar terhadap produksi karet. Pada saat ini kan seharusnya sudah berakhir masa gugur daun dan di wilayah selatan garis khatulistiwa seharusnya sudah mulai musim kemarau. Ini menghambat kenaikan produksi. Anomali iklim dapat mengakibatkan penurunan produksi karet , pada sekitar 3%-4% dari perkiraan awal produksi karet 2011 sebanyak 3,45 juta ton.
Menurut data Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO), untuk tahun 2011 produksi karet alam dunia diasumsikan hanya berkisar 10,970 juta ton sementara untuk konsumsi diperkirakan mencapai 11,151 juta ton sehingga terjadi kekurangan pasokan atau minus sekitar 181.000 ton. Kurangnya produk karet alam dunia di tahun 2011 salah satunya di karenakan terganggunya produksi karet di beberapa negara seperti Australia, hujan deras yang disebabkan oleh lamina yang juga menyebabkan banjir di negara tersebut telah mengganggu proses penyadapan karet. Kemudian di Thailand asosiasi natural rubber producing countries di Thailand memperkirakan produk karet alam pada musim dingin yang berlangsung mulai Febuari-Mei berdampak pada menurunnya produk karet hingga 50 persen. Dengan adanya asumsi tersebut, dipastikan Indonesia berpeluang besar untuk memasok karet alam hasil produk Indonesia ke luar negeri/ekspor dan tentunya dengan catatan untuk produk karet Indonesia agar lebih ditingkatkan.(Berbagai data sumber terkait, data diolah F. Hero K. Purba)
Read Full 0 komentar

perkembangan karet indonesia dalam permintaan internasional

Perkembangan Ekspor karet Indonesia dalam permintaan Pasar Internasional


Untuk nilai ekspor karet alam pada 2010 mencapai US$7.32 miliar. Asia Pasifik merupakan konsumen karet terkemuka, 56 persen dari kebutuhan karet dunia pada tahun 2008. Selain itu, daerah akan posting pertumbuhan terkuat permintaan karet sampai 2013, meskipun fakta bahwa pasar karet penting Jepang diharapkan dapat melihat penurunan karena penurunan tingkat produksi kendaraan bermotor di negara ini setelah kinerja cukup kuat di tahun 2008. Amerika Utara dan Eropa Barat akan terus melihat bawah standar keuntungan relatif terhadap rata-rata global, meskipun kedua daerah akan melihat peningkatan dari penurunan dari periode tahun 2003 sampai 2008. Non-ban permintaan karet akan melebihi permintaan ban karet sampai 2013. Permintaan produk karet non-ban akan mendapatkan keuntungan dari naiknya tingkat industrialisasi di negara-negara berkembang.
Adapun, kebutuhan karet domestik hanya 460.000 ton, naik 4.78% dibandingkan de-ngan kebutuhan karet lokal pada tahun lalu 439.000 ton. Total produksi karet dunia pada tahun ini diperkirakan mencapai 10,97 juta ton naik dibandingkan dengan tahun lalu 10,22 juta ton. Thailand menjadi negara produsen karet terbesar diperkirakan mencapai 3,47 juta ton pada tahun ini disusul Indonesia. Sedangkan Malaysia menempati posisi ketiga sebanyak 1,10 juta ton, India 893.000 ton, Vietnam 780.000 ton dan China 679.000 ton.
Dengan kondisi cuaca yang anomali menjadi pengaruh yang besar terhadap produksi karet. Pada saat ini kan seharusnya sudah berakhir masa gugur daun dan di wilayah selatan garis khatulistiwa seharusnya sudah mulai musim kemarau. Ini menghambat kenaikan produksi. Anomali iklim dapat mengakibatkan penurunan produksi karet , pada sekitar 3%-4% dari perkiraan awal produksi karet 2011 sebanyak 3,45 juta ton.
Menurut data Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO), untuk tahun 2011 produksi karet alam dunia diasumsikan hanya berkisar 10,970 juta ton sementara untuk konsumsi diperkirakan mencapai 11,151 juta ton sehingga terjadi kekurangan pasokan atau minus sekitar 181.000 ton. Kurangnya produk karet alam dunia di tahun 2011 salah satunya di karenakan terganggunya produksi karet di beberapa negara seperti Australia, hujan deras yang disebabkan oleh lamina yang juga menyebabkan banjir di negara tersebut telah mengganggu proses penyadapan karet. Kemudian di Thailand asosiasi natural rubber producing countries di Thailand memperkirakan produk karet alam pada musim dingin yang berlangsung mulai Febuari-Mei berdampak pada menurunnya produk karet hingga 50 persen. Dengan adanya asumsi tersebut, dipastikan Indonesia berpeluang besar untuk memasok karet alam hasil produk Indonesia ke luar negeri/ekspor dan tentunya dengan catatan untuk produk karet Indonesia agar lebih ditingkatkan.(Berbagai data sumber terkait, data diolah F. Hero K. Purba)
Read Full 0 komentar

pemanfaatan hasil perkebunan karet industri kondom

Pemanfaatan hasil Perkebunan Karet : Industri Kondom

Industri Kondom

Industri kondom juga termasuk pengguna bahan baku karet alam. Di Indonesia, produsen kondom terbesar adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebagai holding company dengan perusahaan-perusahaan di bawah manajerialnya, antara lain PT Mitra Rajawali Banjaran.
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang digunakan oleh kaum pria. Kondom biasa juga disebut “karet KB”, karena memang terbuat dari bahan lateks (karet alam). Alat kontrasepsi ini dikenal luas di Eropa, Amerika dan Asia. Di Jepang, kondom adalah alat kontrasepsi yang paling populer dan digunakan oleh 75% pasangan yang ingin membatasi kelahiran, sekaligus agar terbebas dari penyakit IMS (infeksi menular seksual) termasuk HIV. Menurut ketua BKKBN dr. Sufiri Syarif, MPA., kondom memang memiliki fungsi ganda (dual protection).
Di Indonesia sendiri kondom sudah direkomendasi sebagai salah satu alat KB yang aman dan tepercaya. Di pasaran dapat ditemukan kondom dengan berbagai merk, buatan dalam dan luar negeri. Salah satunya adalah kondom merk Artika, produksi PT Mitra Rajawali Banjaran (RNI Group). Pabriknya yang terletak di Banjaran, Bandung merupakan pabrik kondom pertama di Indonesia dan yang terbesar di Asia Tenggara. Menurut Direktur PT Mitra Rajawali Banjaran, Drs. Giri Hardiyatmo, kondom ”Artika” Banjaran diproduksi berdasarkan The International Standard JIS T-91111985m, ISO 4072-2002, ASTMD 3492-84, dan WHO Specification Male Latex Condom 2003.
Pada tahun 2007, PT Mitra Rajawali Banjaran memiliki kapasitas terpasang untuk memproduksi berbagai jenis kondom sebesar 900.000 gross. Sebanyak 50% hasil produksinya diekspor antara lain ke Afrika, Sri Lanka, Papua Nugini, Malaysia dan Rusia. Penjualan kondom tahun 2007 naik menjadi senilai Rp 16 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp7 miliar.
Tahun 2008, PT Mitra Rajawali Banjaran mengekspor seluruh produksinya, karena tidak ada pesanan dari Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Direktur PT Mitra Rajawali Banjaran, Maizal Yusuf mengatakan setiap tahunnya pihaknya memproduksi sekitar 300.000 gross kondom atau hanya 30% dari kapasitas produksi pabrik yang mencapai 900.000 gross per tahun. Tidak terpenuhinya kapasitas produksi pabrik, karena penggunaan kontrasepsi yang rendah di tengah masyarakat Indonesia sehingga pesanan sangat kecil. Pabrik yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1987 tersebut, mempunyai tiga mesin pencetak kontrasepsi kondom. Karena penggunaan yang rendah ini, maka tiga mesin pencetak kondom itu tidak berfungsi secara optimal. Rekor produksi yang pernah dicapai ketika awal tahun 1990-an, ketika pencanangan keluarga berencana saat itu tengah gencar.
Selama ini, 80% dari produksi kontrasepsi kondom yang dihasilkan, dipasarkan dalam negeri melalui pesanan BKKBN dan sisanya baru diekspor ke Dubai, Srilangka, dan Nigeria. Karena tahun 2008 tidak ada pesanan dari BKKBN, maka pihaknya mengekspor seluruh produksi kondom dengan menambah negara yang dituju, yaitu beberapa negara di Asia seperti Singapura dan Malaysia, serta Afrika. Untuk ekspor ke Singapura dan Malaysia, PT Mitra Rajawali Banjaran menargetkan setiap tahunnya mencapai 10.000 gross, serta Afrika sekitar 20.000 gross.
Read Full 0 komentar

serap 32.000 tenaga kerja

Kebun Karet Rakyat Serap 32.000 Tenaga Kerja

2011-11-29 15:37:00

(Visijobs-News) - Perkebunan karet milik rakyat di Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini menyerap tenaga kerja sebanyak 32.000 orang yang tersebar di 28 kecamatan. "Kami perkirakan pendapatan mereka rata-rata Rp25 ribu per hari," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Ahmad Yusup di Rangkasbitung. 

Ia mengatakan selama ini para tenaga kerja di perkebunan karet mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, karena mereka bekerja dari pagi sampai siang hari dengan penghasilan Rp25 ribu/hari. 

Saat ini luas areal perkebunan karet milik rakyat di Kabupaten Lebak yang masih produktif sekitar 8.000 hektare. 

Dari luas 8.000 hektare tersebut, kata dia, untuk satu hektare bisa dikerjakan empat orang sebagai tukang sadap. "Jika diakumulasikan jumlah pekerja kebun karet itu mencapai 30.000 orang," katanya. 

Ia mengatakan, pihaknya merasa terbantu dengan adanya lapangan kerja di perkebunan karet itu, dan bisa menekan pengangguran. 

Pemerintah daerah juga telah memberikan kemudahan kepada investor yang ingin menanamkan modalnya di sektor perkebunan. 

Selama ini, investor perkebunan karet belum optimal, karena mereka kebanyakan terjun di bidang perkebunan kelapa sawit. "Dengan berkurangnya investor komoditas karet, kami fokus pada pembinaan petani melalui bantuan benih unggul," ujarnya. 

Ia menyebutkan, selama ini komoditas karet merupakan produk unggulan daerah, bahkan diekspor ke negara-negara di Eropa berupa sheet melalui agen di sejumlah kota di Pulau Sumatera. "Saya nilai sektor perkebunan karet berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan," katanya. 

Sementara itu, Cecep (50), petani karet di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, mengatakan selama ini penghasilan tanaman karet miliknya mencapai Rp 14 juta per bulan dari areal 2,5 hektare. "Penghasilan itu bisa menggaji buruh sadap 10 orang," katanya. 
(jtk/JTK/ant)
(foto: visijobs.com)
Read Full 0 komentar

karet

KARET

PENDAHULUAN
Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia selama 20 tahun terakhir terus menunjukkan adanya peningkatan dari 1.0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1.3 juta ton pada tahun 1995 dan 1.9 juta ton pada tahun 2004. Pendapatan devisa dari komoditi ini pada tahun 2004 mencapai US$ 2.25 milyar, yang merupakan 5% dari pendapatan devisa non-migas. Sejumlah lokasi di Indonesia memiliki keadaan lahan yang cocok untuk pertanaman karet, sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat mencapai lebih dari 3.2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya 85% merupakan perkebunan karet milik rakyat, dan hanya 7% perkebunan besar negara serta 8% perkebunan besar milik swasta. Produksi karet secara nasional pada tahun 2005 mencapai angka sekitar 2.2 juta ton. Jumlah ini masih akan bisa ditingkatkan lagi dengan memberdayakan lahan-lahan pertanian milik petani dan lahan kosong/tidak produktif yang sesuai untuk perkebunan karet.Dengan memperhatikan adanya peningkatan permintaan dunia terhadap komoditi karet ini dimasa yang akan datang, maka upaya untuk meningkatakan pendapatan petani melalui perluasan tanaman karet dan peremajaaan kebun bisa merupakan langkah yang efektif untuk dilaksanakan. Guna mendukung hal ini, perlu diadakan bantuan yang bisa memberikan modal bagi petani atau pekebun swasta untuk membiayai pembangunan kebun karet dan pemeliharaan tanaman secara intensif.
PROSPEK DAN PELUANG PASAR
Karet (termasuk karet alam) merupakan kebutuhan yang vital bagi kehidupan manusia sehari-hari, hal ini terkait dengan mobilitas manusia dan barang yang memerlukan komponen yang terbuat dari karet seperti ban kendaraan, conveyor belt, sabuk transmisi, dock fender, sepatu dan sandal karet. Kebutuhan karet alam maupun karet sintetik terus meningkat sejalan dengan meningkatnya standar hidup manusia. Kebutuhan karet sintetik relatif
lebih mudah dipenuhi karena sumber bahan baku relatif tersedia walaupun harganya mahal, akan tetapi karet alam dikonsumsi sebagai bahan baku industri tetapi diproduksi sebagai komoditi perkebunan. Pertumbuhan ekonomi dunia yang pesat pada sepuluh tahun terakhir, terutama China dan beberapa negara kawasan Asia-Pasifik dan Amerika Latin
seperti India, Korea Selatan dan Brazil, memberi dampak pertumbuhan permintaan karet alam yang cukup tinggi, walaupun pertumbuhan permintaan karet di negara-negara industri maju seperti Amerika Serikat, Eropa Barat dan Jepang relatif stagnan. Menurut perkiraan International Rubber Study Group (IRSG), diperkirakan akan terjadi kekurangan pasokan karet alam pada periode dua dekade ke depan. Hal ini menjadi kekuatiran pihak konsumen, terutama pabrik-pabrik ban seperti Bridgestone, Goodyear dan Michellin. Sehingga pada tahun 2004, IRSG membentuk Task Force Rubber Eco Project (REP) untuk melakukan studi tentang permintaan dan penawaran karet sampai dengan tahun 2035.
Hasil studi REP meyatakan bahwa permintaan karet alam dan sintetik dunia pada tahun 2035 adalah sebesar 31.3 juta ton untuk industri ban dan non ban, dan 15 juta ton diantaranya adalah karet alam. Produksi karet alam pada
tahun 2005 diperkirakan 8.5 juta ton. Dari studi ini diproyeksikan pertumbuhan produksi Indonesia akan mencapai 3% per tahun, sedangkan Thailand hanya 1% dan Malaysia -2%. Pertumbuhan produksi untuk Indonesia dapat dicapai melalui peremajaan atau penaman baru karet yang cukup besar, dengan perkiraan produksi pada tahun 2020 sebesar 3.5 juta ton dan tahun 2035 sebesar 5.1 juta ton. Sejak pertengahan tahun 2002 harga karet mendekati harga US$ 1.00/kg, dan sampai sekarang ini telah mencapai US$ 1.90kg untuk harga SIR 20 di SICOM Singapura. Diperkirakan harga akan mencapai US$ 2.00 pada tahun 2007 dan pada jangka panjang sampai 2020 akan tetap stabil, dikarenakan
permintaan yang terus meningkat terutama dari China, India, Brazil dan negaranegara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Asia-Pasifik.
TEKNOLOGI BUDIDAYA KARET
Untuk membangun kebun karet diperlukan manajemen dan teknologi budidaya tanaman karet yang mencakup, kegiatan sebagai berikut:
• Syarat tumbuh tanaman karet
• Klon-klon karet rekomendasi
• Bahan tanam/bibit
• Persiapan tanam dan penanaman
• Pemeliharaan tanaman: pengendalian gulma, pemupukan dan
pengendalian penyakit
• Penyadapan/panen
1. Syarat Tumbuh Tanaman Karet
Pada dasarnya tanaman karet memerlukan persyaratan terhadap kondisi iklim untuk menunjang pertumbuhan dan keadaan tanah sebagai media tumbuhnya.
a. Iklim
Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada zone antara 150 LS dan 150 LU. Diluar itu pertumbuhan tanaman karet agak terhambat sehingga memulai produksinya juga terlambat.
Curah hujan
Tanaman karet memerlukan curah hujan optimal antara 2.500 mm sampai 4.000 mm/tahun,dengan hari hujan berkisar antara 100 sd. 150 HH/tahun. Namun demikian, jika sering hujan pada pagi hari, produksi akan berkurang.
Tinggi tempat
Pada dasarnya tanaman karet tumbuh optimal pada dataran rendah dengan ketinggian 200 m dari permukaan laut. Ketinggian > 600 m dari permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh tanaman karet. Suhu optimal diperlukan berkisar antara 250C sampai 350C.
Angin
Kecepatan angin yang terlalu kencang pada umumnya kurang baik untuk penanaman karet
b. Tanah
Lahan kering untuk pertumbuhan tanaman karet pada umumnya lebih mempersyaratkan sifat fisik tanah dibandingkan dengan sifat kimianya. Hal ini disebabkan perlakuan kimia tanah agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dibandingkan dengan perbaikan sifat fisiknya.
Berbagai jenis tanah dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet baik tanah vulkanis muda dan tua, bahkan pada tanah gambut < 2 m. Tanah vulkanis mempunyai sifat fisika yang cukup baik terutama struktur, tekstur, sulum, kedalaman air tanah, aerasi dan drainasenya, tetapi sifat kimianya secara umum kurang baik karena kandungan haranya rendah. Tanah alluvial biasanya cukup subur, tetapi sifat fisikanya terutama drainase dan aerasenya kurang baik. Reaksi tanah berkisar antara pH 30 – pH 8,0 tetapi tidak sesuai pada pH < 3,0 dan > pH 8,0. Sifat-sifat tanah yang cocok untuk tanaman karet pada umumnya antara lain :
- Sulum tanah sampai 100 cm, tidak terdapat batu-batuan dan
lapisan cadas
- Aerase dan drainase cukup
- Tekstur tanah remah, poreus dan dapat menahan air
- Struktur terdiri dari 35% liat dan 30% pasir
- Tanah bergambut tidak lebih dari 20 cm
- Kandungan hara NPK cukup dan tidak kekurangan unsur hara
mikro
- Reaksi tanah dengan pH 4,5 – pH 6,5
- Kemiringan tanah < 16% dan
- Permukaan air tanah < 100 cm.
2. Klon-klon Karet Rekomendasi
Harga karet alam yang membaik saat ini harus dijadikan momentum yang mampu mendorong percepatan pembenahan dan peremajaan karet yang kurang produktif dengan menggunakan klon-klon unggul dan perbaikan teknologi budidaya lainnya. Pemerintah telah menetapkan sasaran pengembangan produksi karet alam Indonesia sebesar 3 – 4 juta ton/tahun pada tahun 2025. Sasaran produksi tersebut hanya dapat dicapai apabila minimal 85% areal kebun karet (rakyat) yang saat ini kurang produktif berhasil diremajakan dengan menggunakan klon karet unggul.
Kegiatan pemuliaan karet di Indonesia telah banyak menghasilkan klonklon karet unggul sebagai penghasil lateks dan penghasil kayu. Pada Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet 2005, telah direkomendasikan klon-klon unggul baru generasi-4 untuk periode tahun 2006 – 2010, yaitu klon: IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 104, IRR 112, dan IRR 118. Klon IRR 42 dan IRR 112 akan diajukan pelepasannya sedangkan klon IRR lainnya sudah dilepas secara
resmi. Klon-klon tersebut menunjukkan produktivitas dan kinerja yang baik pada berbagai lokasi, tetapi memiliki variasi karakter agronomi dan sifat-sifat sekunder lainnya. Oleh karena itu pengguna harus memilih dengan cermat klon-klon yang sesuai agroekologi wilayah pengembangan dan jenis-jenis produk karet yang akan dihasilkan.
Klon-klon lama yang sudah dilepas yaitu GT 1, AVROS 2037, PR 255, PR 261, PR 300, PR 303, RRIM 600, RRIM 712, BPM 1, BPM 24, BPM 107, BPM 109, PB 260, RRIC 100 masih memungkinkan untuk dikembangkan, tetapi harus dilakukan secara hati-hati baik dalam penempatan lokasi maupun sistem pengelolaannya. Klon GT 1 dan RRIM 600 di berbagai lokasi dilaporkan mengalami gangguan penyakit daun Colletotrichum dan Corynespora. Sedangkan klon BPM 1, PR 255, PR 261 memiliki masalah dengan mutu lateks sehingga pemanfaatan lateksnya terbatas hanya cocok untuk jenis produk karet tertentu. Klon PB 260 sangat peka terhadap kekeringan alur sadap dan gangguan angin dan kemarau panjang, karena itu pengelolaanya harus dilakukan secara tepat.
3. Bahan Tanam
Hal yang paling penting dalam penanaman karet adalah bibit/bahan tanam, dalam hal ini bahan tanam yang baik adalah yang berasal dari tanaman karet okulasi. Persiapan bahan tanam dilakuka paling tidak 1,5 tahun sebelum penanaman. Dalam hal bahan tanam ada tiga komponen yang perlu disiapkan, yaitu: batang bawah (root stoct), entres/batang atas (budwood), dan okulasi (grafting) pada penyiapan bahan tanam. Persiapan batang bawah merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh bahan tanam yang mempunyai perakaran kuat dan daya serap hara yang baik. Untuk mencapai kondisi tersebut, diperlukan pembangunan pembibitan batang bawah yang memenuhi syarat teknis yang mencakup persiapan tanah pembibitan, penanganan benih, perkecambahan, penanaman kecambah, serta usaha pemeliharaan tanaman di pembibitan. Untuk mendapatkan bahan tanam hasil okulasi yang baik diperlukan
entres yang baik, Pada dasarnya mata okulasi dapat diambil dari dua sumber, yaitu berupa entres cabang dari kebun produksi atau entres dari kebun entres. Dari dua macam sumber mata okulasi ini sebaiknya dipilih entres dari kebun
entres murni, karena entres cabang akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhannya tidak seragam dan keberhasilan okulasinya rendah. Okulasi merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan menempelkan mata entres dari satu tanaman ke tanaman sejenis dengan tujuan mendapatkan sifat yang unggul. Dari hasil okulasi akan diperoleh bahan tanam karet unggul berupa stum mata tidur, stum mini, bibit dalam polibeg, atau stum tinggi. Untuk tanaman karet, mata entres ini yang merupakan bagian atas dari tanaman dan dicirikan oleh klon yang digunakan sebagai batang atasnya. Penanaman bibit tanaman karet harus tepat waktu untuk menghindari tingginya angka kematian di lapang. Waktu tanam yang sesuai adalah pada musim hujan. Selain itu perlu disiapkan tenaga kerja untuk kegiatan-kegiatan untuk pembuatan lubang tanam, pembongkaran, pengangkutan, dan penanaman bibit. Bibit yang sudah dibongkar sebaiknya segera ditanam dan tenggang waktu yang diperbolehkan paling lambat satu malam setelah pembongkaran. Secara lebih terperinci penyiapan bahan tanam karet okulasi dapat dilihat
Buku Sapta Bina Usahatani Karet Rakyat (tahun 1996, edisi ke-2) atau Booklet Pengelolaan Bahan Tanan Karet (tahun 2005) yang dikeluarkan oleh Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet.
4. Persiapan Tanam dan Penanaman
Dalam pelaksanaan penanaman tanaman karet diperlukan berbagai langkah yang dilakukan secara sistematis mulai dari pembukaan lahan sampai dengan penanaman.
a. Pembukaan lahan (Land Clearing)
Lahan tempat tumbuh tanaman karet harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan hasil tebas tebang, sehingga jadwal pembukaan lahan harus disesuaikan dengan jadwal penanaman. Kegiatan pembukaan lahan ini meliputi : (a) pembabatan semak belukar, (b) penebangan pohon, (c) perecanaan dan pemangkasan, (d) pendongkelan akar kayu, (e) penumpukan dan pembersihan. Seiring dengan pembukaan lahan ini dilakukan penataan lahan dalam blok-blok, penataan jalan-jalan kebun, dan penataan saluran drainase dalam perkebunan.
b. Persiapan Lahan Penanaman
Dalam mempersiapkan lahan pertanaman karet juga diperlukan pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara sistematis dapat menjamin kualitas lahan yang sesuai dengan persyaratan. Beberapa diantara langkah tersebut
antara lain : pembrantasan alang-alang dan gulma lainnya, pengolahan tanah, pembuatan teras, pengajiran, pembuatan lubang tanam, penanaman kacangan penutup tanah
c. Seleksi dan Penanaman Bibit
Seleksi bibit
Sebelum bibit ditanam, terlebih dahulu dilakukan seleksi bibit untuk memperoleh bahan tanam yang memeliki sifat-sifat umum yang baik antara lain : berproduksi tinggi, responsif terhadap stimulasi hasil, resitensi terhadap serangan hama dan penyakit daun dan kulit, serta pemulihan luka kulit yang baik. Beberapa syarat yang harus dipenuhi bibit siap tanam adalah antara lain :
- Bibit karet di polybag yang sudah berpayung dua.
- Mata okulasi benar-benar baik dan telah mulai bertunas
- Akar tunggang tumbuh baik dan mempunyai akar lateral
- Bebas dari penyakit jamur akar (Jamur Akar Putih).

Kebutuhan bibit

Dengan jarak tanam 7 m x 3 m (untuk tanah landai), diperlukan bibit tanaman karet untuk penanaman sebanyak 476 bibit, dan cadangan untuk penyulaman sebanyak 47 (10%) sehingga untuk setiap hektar kebun diperlukan sebanyak
523 batang bibit karet.
Penanaman
Pada umumnya penanaman karet di lapangan dilaksanakan pada musim penghujan yakni antara bulan September sampai Desember dimana curah hujan sudah cukup banyak, dan hari hujan telah lebih dari 100 hari. Pada saat penanaman, tanah penutup lubang dipergunakan top soil yang telah dicampur dengan pupuk RP 100 gram per lubang, disamping pemupukan dengan urea 50 gram dan SP – 36 sebesar 100 gram sebagai pupuk dasar.
5. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan yang umum dilakukan pada perkebunan tanaman karet meliputi pengendalian gulma, pemupukan dan pemberantasan penyakit tanaman.
Pengendalian gulma
Areal pertanaman karet, baik tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman sudah menghasilkan (TM) harus bebas dari gulma seperti alang-alang, Mekania, Eupatorium, dll sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Program pemupukan
Selain pupuk dasar yang telah diberikan pada saat penanaman, program pemupukan secara berkelanjutan pada tanaman karet harus dilakukan dengan dosis yang seimbang dua kali pemberian dalam setahun. Jadwal pemupukan
pada semeseter I yakni pada Januari/Februari dan pada semester II yaitu Juli/Agustus. Seminggu sebelum pemupukan, gawangan lebih dahulu digaru dan piringan tanaman dibersihkan. Pemberian SP-36 biasanya dilakukan dua minggu lebih dahulu dari Urea dan KCl.
6. Penyadapan/Panen
Produksi lateks dari tanaman karet disamping ditentukan oleh keadaan tanah dan pertumbuhan tanaman, klon unggul, juga dipengaruhi oleh teknik dan manajemen penyadapan. Apabila ketiga kriteria tersebut dapat terpenuhi, maka
diharapkan tanaman karet pada umur 5 – 6 tahun telah memenuhi kriteria matang sadap. Kriteria matang sadap antara lain apabila keliling lilit batang pada ketinggian 130 cm dari permukaan tanah telah mencapai minimum 45 cm. Jika
60% dari populasi tanaman telah memenuhi kriteria tersebut, maka areal pertanaman sudah siap dipanen.
Tinggi bukaan sadap
Tinggi bukaan sadap, baik dengan sistem sadapan ke bawah (Down ward tapping system, DTS) maupun sistem sadap ke atas (Upward tapping system, UTS) adalah 130 cm diukur dari permukaan tanah.
Waktu bukaan sadap
Waktu bukaan sadap adalah 2 kali setahun yaitu, pada (a) permulaan musim hujan (Juni) dan (b) permulaan masa intensifikasi sadapan (bulan Oktober). Oleh karena itu, tidak secara otomatis tanaman yang sudah matang sadap lalu
langsung disadap, tetapi harus menunggu waktu tersebut di atas tiba.
Kemiringan irisan sadap
Secara umum, permulaan sadapan dimulai dengan sudut kemiringan irisan sadapan sebesar 400 dari garis horizontal. Pada sistem sadapan bawah, besar sudut irisan akan semakin mengecil hingga 300 bila mendekati “kaki gajah” (pertautan bekas okulasi). Pada sistem sadapan ke atas, sudut irisan akan semakin membesar.
Peralihan tanaman dari TMB ke TM
Secara teoritis, apabila didukung dengan kondisi pertumbuhan yang sehat dan baik, tanaman karet telah memenuhi kriteria matang sadap pada umur 5 – 6 tahun. Dengan mengacu pada patokan tersebut, berarti mulai pada umur 6 tahun tanaman karet dapat dikatakan telah merupakan tanaman menghasilkan atau TM.
Sistem sadap
Dewasa ini sistem sadap telah berkembang dengan mengkombinasikan intensitas sadap rendah disertai stimulasi Ethrel selama siklus penyadap.
Read Full 0 komentar
 

© Technorati Style Copyright by pertanian | Template by One-4-All | Made In Indonesia